Selamat Datang Di Blog Orang Pinggiran, Dimana Keangkuhan Tak Kau Temukan Disini...

Senin, 05 Mei 2008

Perut Keroncongan membawa nikmat...


Subuh itu aku masih terjaga, sedari tadi aku coba memejamkan mataku namun..., aku masih belum terlelap dalam tidur "Kenapa aku ini" tanyaku dalam hati. Sesaat aku berpikir kenapa aku belum juga bisa tertidur, sementara teman-temanku yang lain ada yang sudah mengigau, bahkan ada yang membuat telingaku tak bisa tenang akibat suara dengkuran yang sama sekali tak berirama, aduh ini mungkin karena perut ini yang dari tadi keroncongan. "Ada-ada saja" umpatku dalam hati, "kenapa tidak bisa tunggu besok saja baru lapar" aku masih mengumpat dalam hati. Aku bangkit dari tempatku merebahkan diri, aku keluar dari ruangan yang bertuliskan Media Centre, dimana para penggiat informasi biasanya berkumpul. "Mau kemana?" suara itu sedikit mengagetkan aku, "Cari makan de ka'" dengan logat makassar, kuajak seorang seprofesi yang kebetulan adalah seniorku dikampus.
Kamipun berdua bergegas meninggalkan tempat dimana kami banyak menghabiskan waktu bersama, setelah keliling beberapa lama mencari warung makan, akhirnya kami menemukan warung yang masih buka di dini hari ini. Setelah Beberapa saat kami menunggu hidangan makanan yang kami pesan, tiba-tiba saya mendengar suara kendaraan yang kutahu itu adalah suara sebuah mobil yang singgah, saya kemudian membalikkan badan bermaksud melihat siapa yang dini hari seperti ini ingin mengisi perut. Kulihat seorang lelaki berbadan tegap yang tidak asing bagiku, "selamat pagi partner..." orang itu menyapaku, dia adalah seorang teman yang tadi juga kami bersama-sama disuatu tempat. "selamat pagi kawan..." jawabku membalas. Kemudian aku sedikit kaget setelah tak lama berselang dibelakang teman tadi ada seorang wanita ikut masuk, wajahnya begitu polos, aku kemudian berani manafsir umur gadis itu masih belasan.
Aku kemudian mempersilahkan mereka berdua untuk duduk didekatku, membuka awal perbincangan, aku kemudian bertanya kepada temanku itu "ini siapa" sambil menunjuk kearah gadis tersebut. "adik sepupu, tadi waktu saya mau pulang dia pesan makanan" lanjut temanku "tapi saya lupa, jadi sekalianmi saya antar cari warung yang masih buka" jawab temanku dengan nada jujur menurutku.
Setelah menghabiskan makananku, akupun bertanya iseng pada gadis yang belakangan kutahu bernama yeni. "adeknya betulki rio?" tanyaku memperjelas status cewek itu. "iya ka'" jawabnya dengan suara yang begitu lembut, "lembutnya ini anak" jawabku dalam hati. Lama kami mengobrol didalam warung itu, sebab mereka berdua baru memesan makanan. Tak lama pesanan mereka berduapun datang, "mari makan ka'" ajak yeni kepada kami berdua yang sudah sedari tadi selesai makan, "Silahkan de'" jawabku pendek.
Aku kemudian bertanya "masih sekolah yah de'" sambil menghisap rokok disela jariku, "iya ka', sekarang sudah kelas tiga smu" jawabnya. "oO..." jawabku bagai orang yang sangat mengerti. Lama kami mengobrol, sampai kepada rutinitas sehari-hari tak luput dari bahan obrolan. Tak lama, temanku tadi kemudian berdiri pamit kekamar kecil, cepat-cepat kugunakan kesempatan ini untuk meminta nomer kontak yeni "ada nomer Hp-nya de'" dengan sikap buru-buru, "ada ka', kenapa?" jawabnya lembut, "boleh minta nomernya ga'?" masih dengan nada terburu-buru, "boleh" jawabnya singkat, "berapa de'" kali ini sangat terburu-buru, maklum hanya ada sedikit kesempatan sebelum kakak sepupunya kembali dari kamar kecil. "081355xxxxxx"ucapnya dengan nada pasti, "thanks yah, ga' apa-apa kan kalau kapan-kapan aku nelpon" ucapku, entah mengapa aku subuh ini begitu berani berhadapan dengan wanita yang tidak kukenal. "boleh saja ka'" jawabnya.
Kulihat kakak sepupunya mendekati kasir lalu tak lama kemudian dia berkata "sudah saya bayar partner" berbicara kearahku. "waduh...kenapa repot-repot partner" jawabku. Rio kemudian mendekatiku dan pamit duluan, "oke, saya duluan part..." sambil memberi isyarat kepada yeni untuk bergegas, "oke..., thanks part.." jawabku singkat, namun mataku mengarah kepada yeni, sesaat dia pamit "mari ka'" sambil tersenyum manis. "iya de' hati-hati yah..." jawabku.
Perjalanan pulang diatas sepeda motor aku tak habis pikir, aku kemudian berkata kepada seniorku "mimpi apa tadi malam ka'?, sudah ditraktir, ketemu cewek cantik, dapat nomer telpon lagi" ucapku sambil senyum-senyum, seniorku hanya bisa tersenyum melihatku.
Keesokan malamnya, sekitar pukul 9 malam aku mencet-mencet Hp-ku tiba-tiba aku kaget melihat sebuah nama. Aku ingat itu adalah nomer milik gadis yang kutemui subuh tadi, "coba-coba nelpon deh..." ucapku dalam hati. Tak lama terdengar nada tunggu yang terdengar sangat jauh diseberang sana, kemudian kudengar di handphoneku nada tut...tut...tut... suara telpon yang tidak diangkat, kucoba untuk kedua kali menghubungi nomer itu, masih seperti tadi terdengar nada tunggu yang spertinya sangat jauh disebrang, "halo siapa ini?" suara dari seberang yang sangat lembut tiba-tiba membuyarkan konsentrasiku, "ini dengan kakak yang subuh tadi ketemu diwarung makan" jawabku menjelaskan dengan harapan dia segera kenal, "oO...kita yah ka'" jawabnya mengerti "kenapa ka'?" ucapnya, "tidak apa-apa kok, cuma pastikan saja kalo ini betul nomer milik ade'" jawabku basa-basi, "lagi ngapain de'" masih dengan pertanyaan basa-basi, "ini ka' lagi nonton dengan sepupu" ucapnya singkat, memang diseberang sana terdengar suara yang begitu ramai. "kakak tidak mengganggu kan?" ucapku, "sama sekali tidak ka'" jawabnya dengan nada ikhlas, kulanjutkan pertanyaanku "eh...rio itu benar kakak sepupunya yah?" ucapku dengan nada sedikit seperti menginterogasi "iya, kenapa?" jawabnya dengan nada sedikit heran sepertinya, "tidak apa-apa kok, kakak cuman nanya aja, emang ga' boleh?" tanyaku padanya, "boleh kok" belum lagi kusempat bertanya, dia kemudian lanjut bicara "kak, sebenarnya tadi subuh itu saya mau kenalan ama kakak, cuman saya malu ka'" ucapnya polos, oO...iya aku baru sadar kalau aku belum kenalkan namaku subuh tadi, "kenapa mesti malu yen..." jawabku, "lho kakak kok tahu namaku?" jawabnya dengan nada heran, "tidak susah kok untuk cari tau nama seorang wanita cantik" jawabku dengan tertawa kecil "bissanya itu..." jawabnya singkat, dan aku yakin kalau saat itu pipinya yang putih itu sedikit memerah, mendapat pujian dariku, dan jujur dia memang cantik menurutku.
Tak lama suara Hp-ku seperti ada yang menghubungi, setelah kulihat tertulis dimonitor kecil Hp-ku Kantor memanggil, aku kemudian cepat-cepat memberitahu kalau saya akan terima telpon dulu, "de' lain kali saya nelpon lagi yah, soalnya ada telpon masuk" ucapku buru-buru, "iya ka'" jawabnya singkat, namun sebelum dia menutup telponnya aku bertanya pada dia "kapan kita bisa ketemuan de'" ucapku, "besok sore juga bisa ka'" jawbnya, "dimana" ucapku lagi, "terserah kakak aja" jawabnya polos, "oke besok aku hubungi yah?" ucapku, "Iya ka', saya tunggu" jawabnya sebelum dia matikan telponnya.
Singkat cerita aku sudah dua kali jalan bersama, dia anaknya asyik, nyambung, dewasa dalam berpikir walau usianya baru 17 belas tahun. Aku sangat berterima kasih kepada Tuhan dan perutku, betapa tidak, seandainya malam itu bukan menjadi keinginan Tuhan dan perutku tidak keroncongan mana mungkin aku bertemu dia, yang sekarang adalah teman jalanku, teman berbagi suka, teman diskusi, dan selalu mengigatkan aku tentang banyak hal. Wassalam....

1 komentar:

Eko Rusdianto mengatakan...

Awah, ma'gombal lagi ini kawan. Awewewe....